Saturday, August 29, 2015 \\ 0 comment(s)
Halo kak...

Bagaimana rasanya dunia, kak? Menyenangkankah berada dalam pelukan lengan kami? atau lebih aman berada dalam perut Mama?
Kak..
Maafkan Mama dan Papa atas semua keterbatasan yang Kakak miliki. Mungkin, kakak akan tumbuh tidak seperti anak kebanyakan, Kakak lahir dari rahim Mama dan Papa yang masih memperjuangkan hidup. Sabar-sabarlah ya, Nak.. Tempat tidur Kakak bekas, rumah kita masih menumpang, baju-baju Kakak sebagian besar adalah kemurahan hati tante-tante Kakak yang juga menyanyangi Kakak.
Begitulah, Nak.. Menjadi anak dari orang tua seperti kami kadang menyisakan sesak, Nak.. Kami juga sering galau memikirkan bagaimana menjelaskan padamu karena mainanmu tak sebagus temanmu nanti. Sewaktu kamu lahir, rasanya semua pencapaian Mama dan Papa tak ada apa-apanya, Mama dan Papa seperti seorang kerdil yang tak bisa apa-apa. Kamu  Nak, mampu menundukkan ego kami yang sudah terlanjur tinggi. Kami sadar, kami tak bisa apa-apa, kami tak berdaya.
Tapi kami berani berjanji,
di balik setiap keterbatasan yang kami miliki, kami akan memberikan yang terbaik untuk kamu, Nak. Kami sediakan waktu di tengah semuanya, karena kamu tetaplah prioritas. Kamu adalah poros dunia Mama dan Papa, Kami siap berjuang jauh lebih keras karena kami memiliki kamu, ..
..
Masih ingat rasanya ketika mata basah di atas tempat bersujud, kami memohon agar kamu dihadirkan.
Kamu bukan hanya seorang anak, tapi kamu adalah doa yang dikabulkan. Kamu adalah jawaban dari penantian, kamu adalah alasan iman kami lebih tebal karena Tuhan kami yang Maha Ada.
Nak, jika suatu hari kamu bersedih, ingatlah selalu Mama dan Papa yang berpelukan ketika kamu masih sangat kecil dalam rahim Ibu. Kehadiranmu kami harapkan, kehadiranmu kami rayakan, Nak.. Jadi jangan bersedih.
Nak, jika suatu hari usahamu gagal dan kamu menyerah, ingat selalu Mama dan Papa ya, Nak, yang tak pernah menyerah meminta keajaiban. Iya, keajaiban itu adalah kamu.. Kamu adalah hal terajaib yang terjadi di hidup Mama dan Papa, tanpa melebih-lebihkan. Suatu hari, saat kamu siap, kamu akan tau bagaimana kami pernah berjuang untuk menghadirkanmu.
..
Hai, Nak..
Maafkan Mama dan Papa yang masih belajar bagaimana menjadi orang tua yang baik. Terkadang kesabaran kami menyinggungmu, terkadang diapersmu tak benar, seringkali bajumu tak sesuai. Tapi sabar selalu ya, Nak. Bukan kamu yang belajar dari kami, tapi kami yang mendapat banyak ilmu dari hadirmu.
Nak,
Mama siap melambatkan laju waktu demi kamu, demi melihatmu tumbuh. Tapi biarkan Papa terus berlari ya, Nak. Nangis saja yang kencang di depan mukanya ketika kamu mulai merasa kamu tak diperhatikan, ingatkan Papa  terus menerus bahwa kamu haruslah selalu menjadi yang terutama. Tapi kamu juga harus tau, kami juga ingin kamu berdiri tegak dan bangga menunjuk pada kami ketika temanmu bertanya
"mana bapak ibumu?"



Wednesday, August 19, 2015 \\ 0 comment(s)

my everything :)


Ngga kerasa si cantik udah sebulan dipelukanku. Sehat selalu ya Nak.... makin pinter nenen hihihi... jd papa ga perlu beliin susu kaleng lagi :D



Layout by ©RISKADPERTIWI. Resources from one, two, three and four. All Rights Reserved.