Thursday, October 28, 2010 \\ 0 comment(s)
Al, perpisahan itu semakin lama semakin menyakitkan.

Setiap kali kau berikan kecupan selamat tinggal, ada bagian hatiku sekarat menahan pedih. Sudah berapa kecupan kita bagi dalam rentang kebersamaan kita? Bertemu kemudian berpisah. Berulang dan berulang. Memenggal hidup kita menjadi sepotong waktu kecil yang kita santap berdua, sebelum kita kembali pada menu hidup masing-masing. Waktu kulalui bersamamu adalah kesekejapan belaka. Hanya setetes dari seteguk cinta yang kuharapkan. Haus aku akan dirimu. Lapar aku akan cintamu. Sungguh Al, tak ingin aku kembali lepaskanmu jelajahi jarak ratusan kilometer yang pisahkan kita. Jauh dariku.

”Bukankah ini resiko kita? Bercinta terpisahkan jarak?”

Aku tahu Al. Sungguh aku tahu resiko yang kutanggung. Sedari perjumpaan pertama kita di satu kota, dilanjutkan dengan perjumpaan kedua di kota yang lain. Kita jalani hidup yang berbeda, di kota yang berbeda, Al. Dengan mobilitas begitu tinggi. Hingga kita saling berkejaran dengan jarak dan waktu. Mencuri waktu di tengah kesibukan. Berlomba penuhi target agar dapat menyelipkan namamu, atau namaku, dalam agenda bulanan kita. Menjalin cerita berbataskan maya dan sambungan telepon. Tapi kini itu tak lagi cukup, Al. Kegelisahan ini tak pernah berhenti. Rindu tak jua putus. Dan tentu saja, sepi masih saja meraja. Kala hidup kita tak saling bersinggungan. Tak bisakah kita berdiam dan menetap?

”Aku masih membangun mimpiku, mimpi kita. Tak bisakah kau sabar menungguku?”

Mimpi adalah dirimu, Al. Aku mengenalmu ketika kau bermain dalam awan mimpi. Tak hendak turun menjejak nyata. Kau dengan mimpimu adalah satu. Dalam setiap perjumpaan kita, kau selalu bercerita tentang mimpi-mimpimu. Seperti halnya kubagi mimpi milikku. Hingga melebur semua menjadi mimpi kita. Terajut perlahan bersama kasih yang kita nikmati berdua. Terangkum bersama karya-karya Hollywood yang rajin kita sambangi. Di antara cita rasa berbagai masakan eksotik manjakan lidah kita. Juga di atas bantal tempat kita sandarkan lelah setelah seharian menyusuri kota. Kamarku penuh oleh mimpi yang kita bincangkan, Al. Tapi ada pula harga yang harus kita bayar. Mimpi itu letakkan jarak di antara kita.

”Apakah mimpiku terlalu sederhana, Al?”
”Tak ada mimpi yang sederhana, Dee.”
"Apakah kau tahu mimpiku?”
”Bukankah sama dengan mimpiku?”

Mimpiku adalah pelengkap mimpimu, Al. Bukan sama dengan mimpimu. Kau melengkapi diriku, seperti halnya aku berharap diriku melengkapi dirimu. Kita berjalan sebagai dua lingkaran yang beririsan, namun bukan satu. Karena satu berarti penghilangan identitas yang lain. Dan aku tak dapat membiarkan diriku lebur dalam dirimu, seperti halnya aku tak akan merenggutmu dari hidupmu untuk bersatu dengan hidupku. Kita berbeda, tapi kita saling melengkapi. Begitu juga dengan mimpi-mimpi kita.

”Berikan aku waktu.”

Waktu kini tak memihak kita, Al. Terlalu banyak detik terlalui tanpa pelukanmu. Masa berlari cepat, dan tanpa kita sadari bulan sudah berulang kembali. Bincang sunyi dengan tembok kamarku tak lagi tenangkan gejolak batinku. Hujan yang kucinta pun terasa hambar tanpa percintaan kau dan aku di sela rintiknya. Malam sungguh dingin karena tak ada pelukmu. Aku merindukan seseorang tempat aku pulang, Al. Berbagi aksara dan juga cita. Tapi kau tak ada di sini. Gelenyar pedih ini terus bertambah, Al. Getir yang terasa pahit mendera inderaku. Bersama butiran air mata yang terus terurai. Jatuh berdebam seiring perpisahan demi perpisahan kita. Sakit ini masihlah akut, Al. Karena tak ada kau yang menjadi penawarnya. Apakah kau rasakan sakit ini juga, Al?

”Kamu terlalu egois, Dee.”

Ya.
Aku egois akan segala hal berkaitan denganmu.
Tapi bukankah keegoisan kita sama, Al?
Egois untuk bersama kala tubuh kita terpisah.
Dan perpisahan ini semakin lama semakin sakit.
Pulanglah, Al.
Padaku. 

Labels: ,




Monday, October 25, 2010 \\ 0 comment(s)
Hari senin ato hari apa aja sebenernya ngga begitu berpengaruh sih buat aku yang notabene pengangguran gini. Bangun jam 5, gara2 period yang nyiksa perut, langsung kedapur buat masak nasi sama telor dadar keju+wortel buat aku sama mama sarapan.
Selese masak langsung mandi, ternyata mas agus, rani ama sum dateng. Minta tolong aku buat anter rani periksa THT di jebres,..
Akunya kan ngga punya sim ma stnk motor juga lagi mati, mas agus minta aku ma dia tukeran motor. kalo lagi butuh aja ya dear... Inget banget jaman aku mo wawancara kerjaan di Kalioso, aku pernah minta ke dia buat tukeran motor ma aku, eh dia ngga mau.. alesannya macem2, dasar pelit!!
Sebenernya ogah bangettt, tapi klo liat rani ama sum akunya ngga tega dear, ya udah akhirnya aku anter ke jebres.

Nyampe sana, ternyata ya, Rumah Sakit Dr.Muwardi jebres tu udah bedaaa banget. Renovasi besar2an nih kayaknya, hmm... terakhir kesana waktu eyang kakung dirawat sekitar 3tahunan lalu gitu. Dan jadi sedih pas kesana tadi, jadi kangen ama yangkung:(

i hate (this) monday....

Begitu daftar, astaghfirullah antri nya panjang benerr,... kek antri beras raskin, aku mpe bengong, segini ini orang sakit semua?? ya Allah, jadi bersyukur rasanya dikasih sehat.

Well, sakit perut gara2 period ni masih ongkang2 kaki ... sambil nungguin rani diperiksa aku coba login foursquare via hp, coba2 mo unlock new york badge dan gag bisa hehehhe...
setelah 2 jam nunggu akhirnya rani keluar juga, pulang deh,..

Nyampe hum udah ada fathir aja, hmmm gag deh klo dy ditinggal di hum sekarang ini, perutmasih sakit banget, badan juga rasanya lemes :( tapi beruntung deh dia dibawa pulang lagi ma dina heheheh,... maaf ya!

Time to rebahaaaannn,... sambil ngenet inih dan cerita ma kamu dearly :)

Oh ya,.. soal my partner dear, semakin yakin aku sama dy, dy udah banyak berubah buat aku. Hmmm ngga sabar nunggu dia dateng tengah bulan ini ^__*

Labels: ,




Sunday, October 24, 2010 \\ 0 comment(s)
Allah slalu punya hadiah bagi kita;
Sebuah cahaya tuk setiap kegelapan, Sebuah rencana tuk hari ini & esok, Sebuah kesenangan tuk setiap kesedihan & kata amin tuk setiap doa.


Ya, itu yang sekarang aku tunggu2, jawaban dari doa-doa yang SEMOGA di ijabah sama Allah. Sedih rasanya klo mikir gimana aku belum bisa bikin mama sama papa bangga,.. But someday, Insyaallah. I'm sure aku bisa bikin mereka bahagia, setidaknya.

Lagi mikir mo bikin usaha, yang ngga butuh modal banyak. Apa ya? Sejauh ini emang cuman bisa ngerajut aja, Disyukuri saja ya Di,..
Suatu nanti, Allah pasti jawab doa-doa aku.
Amin.

Labels:




Friday, October 22, 2010 \\ 0 comment(s)
Sekilas klo kita denger kata bento tu kebayangnya restoran fast food yang suka ada di mall,... ato malah lagu iwan fals? hahahha,....

Bento dalam bahasa jepang artinya perbekalan (bekel) atau seporsi makanan yang dibawa dari rumah. Nah yang unik disni adalah seni cara menata makanan tersebut dalam sebuah kotak bento.





Unikkan? nah, pengen banget belajar nge-bento. Walo gag tau buat bekel kemana atau tepatnya buat siapa hahaha,...
Well, sumday klo udah married bisa ngebento buat hubby or our kids? belajar mulai sekarang, jadi ntar udah expert aja hahaha....
And here's my first bento :D



Lumayan kan ya? ^_< buat pemula.. dan tanpa alat cetak apapun.
Baru tau juga klo di fb banyak banget yang jualan alat nge-bento.. nabung ah buat beli alat2nya hehehh..

Labels:




Sunday, October 3, 2010 \\ 0 comment(s)
*tsaaaaaaaaaahhh,... aku banget sih warnetnya:( lamaaaaaaaaaaa beud buat download 150mb aja sejam lebih.... gezzzzzzzzzzzzzz......

maksudnya apa sih ini? ayolaaaaa,... hurry up,

diriku haus,....

tapi ga bawa duit lebih


hooooooooooooooooooo....

bisa mati gaya nih laam2 disini :(

enggaK banget, padahal di iklannya aja download kecepatan 3mbps,... manaaaaaaaaaaaaaa??? manaa?? lemot pisan kayak kura cacat huh!


please dooongggg!!!

Labels:




Layout by ©RISKADPERTIWI. Resources from one, two, three and four. All Rights Reserved.